Sexuologi???? gludhakz…gludhakz..
Pertama kali ikut kuliahnya waduh gak kebayang bakalan heboh mesti,,,
kayaknya menyandang predikat mata kuliah paling laris semester ini,,, dr
hampir semua temen seangkatan plus adek2 semester bwh jg,,, full rame,
desek2an, hipoksia, rebutan kursi,,, weleh…
Itulah salah satu mata kuliah pilihan semester akhir ditempat kami.
But remember SEXUOLOGY IS NOT PORNOGRAPHY. Dari awal pertemuan
dijelaskan perbedaan sexuologi dan pornografi. Meskipun sama-sama
membahas masalah seksual manusia, pd sexuologi bertujuan memberikan
informasi secara ilmiah, terbebas dari maksud memancing dan
membangkitkan nafsu birahi. Meskipun tidak bermaksud memancing, tp
disini kembali ke individunya juga,,, plus dosen pengampunya -pakar
sexuo Solo, katanya- yg full expressive bgt ngasih kuliahnya,,,, harus
byk2 istighfar nih!!!
Di pertemuan2 selanjutnya pembahasan mulai mendetail dgn byk istilah2
seperti orgasme, ereksi, woman in top, side by side de el el…
Pentingnya sexuologi untuk dikuliahkan mengingat banyaknya kasus-kasus
penyakit yang berlatang belakang dari gangguan seksual dimana sebagian
besar gangguan seksual sendiri diakibatkan faktor kejiwaan.
Dari sini dapat diambil pelajaran antara lain seperti pengharaman sex
anal, dimana kita ketahui terdapat larangan mendatangi istri dari
belakang (urutan anatomi wanita dari depan ke belakang: saluran
urin-vagina-anus). Ternyata penyebaran AIDS paling tinggi terjadi
melalui sex anal dibanding sex oral. Di anus susunannya berupa
otot-otot, tidak ada proses lubrikasi sebagai pelumas, sehingga
permukaan mukosa anus akan mudah berdarah saat penetrasi (masuknya alat
kelamin pria) dimana dlm keadaan ereksi –tegang, keras- . Di sisi lain,
menurut penelitian kenikmatan yang didapatkan dari sex anal ini lebih
besar dari sex vaginal. Hal ini menjadi peringatan bahwa bukan
kenikmatan saja yang dikejar tetapi juga memperhatikan resiko dan
pengaruhnya di kemudian hari.
Kita ketahui bahwa circum sisi atau khitan pada laki-laki bertujuan
untuk membuang preputium sebagai sumber penyakit. Sunnah ini banyak
mendapat pertentangan dari orang2 diluar islam -seperti yg diceritakan
sepupu saya di Udayana yg menyebutkan sebagian besar dosen2nya menentang
circumsisi dengan alasan mengurangi kenikmatan saat berhubungan-. Pakar
sexuologi menyebutkan bahwa pusat kenikmatan itu berada di otak
(pikiran), bukan panjang-pendek, obat kuat atau yg lainnya.
Pengetahuan seperti ini bukanlah hal yang tabu, tapi penting bagi
siapa saja untuk mempelajarinya sebagai pendidikan seks yang benar.
Sebagai contoh ada seorang pasien pasangan baru yg kurang pengetahuan
akan pendidikan seks hingga saat malam pertama sang wanita yang begitu
ketakutan sampai-sampai clitoris-nya (bagian alat kelamin wanita bagian
luar) sobek hingga harus dijahit.
Wallahu’alam bishowab….
Sumber: https://alkhadijah.wordpress.com/2009/03/20/mata-kuliah-sexuologi/#more-24
No comments:
Post a Comment