Sunday, December 11, 2016

LANGKAH PRIBADI MENCEGAH KORUPSI


          Korupsi bukan lagi hal baru bahkan sudah memasuki level membudaya dalam masyarakat sehingga sangat penting untuk mengidentifikasi diri dari perbuatan yang tidak beradab tersebut. Korupsi yang dimaksud adalah korupsi dengan level tingkat pemerintahan atau sektor publik. Sehingga korupsi dapat diartikan sebagai penyalahgunaan jabatan publik untuk kepentingan pribadi.
            Menurut Gibbons (1999) menyebutkan ada sembilan bentuk korupsi: patronase politik atau menggunakan sumberdaya publik sebagai pendukung dalam pemilihan, mempekerjakan pegawai pemerintah yang mendukung pandangan politik pengusa atau kontrak alokasi pegawai berdasarkan kriteria partisan; membeli suara (money politic); pork-barreling atau menjanjikan pekerjaan umum kepada pemilih tetapi calon tahu bahwa pemilih tersebut tidak mampu menjalankan pekerjaan; graft atau sogok-menyogok, ketika seorang pejabat menunjukkan bahwa dia harus dihargai agar sesuai dengan tindakan publik; nepotisme atau menyewa atau mengalokasikan kontrak berdasarkan kekerabatan atau persahabatan; mendorong pejabat publik lain atau perantara untuk melakukan tindakan korupsi, dan kampanye uang atau menerima dana dari kelompok yang berkompromi dalam pemilihan.
Apakah aku korupsi?
            Salah satu langkah terbaik mengetahui bahwa telah masuk dalam kategori korupsi adalah dengan mengidentifikasi diri sendiri terlebih dahulu. Hidup ini penuh pilihan. Menentukan karier apakah harus dengan korupsi? Berdiri dalam pilihan tak seharusnya korupsi adalah pilihan terbaik. Sadari sejak dini bahwa korupsi bukan jalan kesuksesan yang kekal. Masih memilih korupsi? Ayo melangkah kejalan yang lebih indah dari korupsi!
Melangkah ke yang lebih baik!
Joe Biden, Wapres AS mengatakan “Fighting corruption is not just good governance. It’s self defense. It’s patriotism”. (Memerangi korupsi itu bukan hanya lewat pemerintahan yang bersih. Ini pertahanan diri. Ini aksi patriotisme). John C. Maxwell dalam bukunya mengatakan “Kehidupan itu sepuluh persennya adalah cara kita membangunnya; Sembilan puluh persennya adalah cara kita menjalaninya”. Sehinga perjalanan hidup dengan korupsi bukanlah hal yan harus dilakukan. Sudah seharusnya bagi pelaku korupsi menyadari pentingnya menjadi diri yang baik bukan mengambil hak orang lain yang bukan miliknya.
Duhai tangan-tangan korupsi, belum cukupkah bagimu melakukan perbuatan tidak manusia itu? Belum cukupkah kenikmatan hidup yang kamu miliki? Belum cukupkah perolehan hartamu? Sadarlah semua harta itu tak akan menjadikan kekayaan yang sesungguhnya. Kekayaan itu bukanlah dengan banyaknya harta yang dimiliki tetapi kekayaan hakiki itu ketika dapat menikmati segala sesuatu yang dimiliki tanpa harus korupsi.
Say no! untuk korupsi!
            Sudah mengatakan tidak untuk korupsi? Korupsi bukanlah akhir perjuangan hidupmu! Perjuanganmu masih panjang, renungkanlah kebahagiaanmu bukanlah dengan korupsi. Perjuanganmu bukanlah untuk korupsi pula. Bangunlah jiwa pahlawan dalam dirimu! Tak akan ada sejarah pahlawan dari tangan korupsi.
            Wahai jiwa yang tenang, bangunlah! Masyarakat membutuhkan kejujuranmu.  Korupsi bukanlah akhir dari segalanya. Langkahkan kakimu menuju kebenaran. Bangunlah jiwa profesionalisme dalam dirimu!
            Seyogyanya dirimu membangun kejujuran. Maka andalah pahlawan terhebat. Jangan bangga dengan mereka yang korupsi. Sesungguhnya korupsi itu sikap pecundang! Jangan terlena dengan mereka sang koruptor. Engkau lebih baik dari mereka jika kamu jujur membangun bangsa ini! Bangsa ini tidak membutuhkan pecundang, bangsa ini membutuhkan pahlawan. Ingatlah kutipan Jonathan Edwards “Sudah diputuskan, jangan pernah melakukan hal yang mestinya takut saya lakukan, seandainya ini adalah saat-saat terakhir hidup saya”.
            Saatnya lakukanlah hal positif dengan sisa usiamu. Tak ada jaminan hidupmu lebih lama. Lakukanlah yang terbaik sebagai bukti cintamu pada bangsa ini. Jangan tinggalkan noktah hitam didada-dada kami. Kami butuh pahlawan anti korupsi!
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan KPK dan Blogger Bertuah Pekanbaru

No comments:

Post a Comment