Tuesday, June 23, 2015

mata kuliah sexuologi

Hasil gambar untuk bungaSexuologi???? gludhakz…gludhakz..
Pertama kali ikut kuliahnya waduh gak kebayang bakalan heboh mesti,,, kayaknya menyandang predikat mata kuliah paling laris semester ini,,, dr hampir semua temen seangkatan plus adek2 semester bwh jg,,, full rame, desek2an, hipoksia, rebutan kursi,,, weleh…
Itulah salah satu mata kuliah pilihan semester akhir ditempat kami.
But remember SEXUOLOGY IS NOT PORNOGRAPHY. Dari awal pertemuan dijelaskan perbedaan sexuologi dan pornografi. Meskipun sama-sama membahas masalah seksual manusia, pd sexuologi bertujuan memberikan informasi secara ilmiah, terbebas dari maksud memancing dan membangkitkan nafsu birahi. Meskipun tidak bermaksud memancing, tp disini kembali ke individunya juga,,, plus dosen pengampunya -pakar sexuo Solo, katanya- yg full expressive bgt ngasih kuliahnya,,,, harus byk2 istighfar nih!!!
Di pertemuan2 selanjutnya pembahasan mulai mendetail dgn byk istilah2 seperti orgasme, ereksi, woman in top, side by side de el el…
Pentingnya sexuologi untuk dikuliahkan mengingat banyaknya kasus-kasus penyakit yang berlatang belakang dari gangguan seksual dimana sebagian besar gangguan seksual sendiri diakibatkan faktor kejiwaan.
Dari sini dapat diambil pelajaran antara lain seperti pengharaman sex anal, dimana kita ketahui terdapat larangan mendatangi istri dari belakang (urutan anatomi wanita dari depan ke belakang: saluran urin-vagina-anus). Ternyata penyebaran AIDS paling tinggi terjadi melalui sex anal dibanding sex oral. Di anus susunannya berupa otot-otot, tidak ada proses lubrikasi sebagai pelumas, sehingga permukaan mukosa anus akan mudah berdarah saat penetrasi (masuknya alat kelamin pria) dimana dlm keadaan ereksi –tegang, keras- . Di sisi lain, menurut penelitian kenikmatan yang didapatkan dari sex anal ini lebih besar dari sex vaginal. Hal ini menjadi peringatan bahwa bukan kenikmatan saja yang dikejar tetapi juga memperhatikan resiko dan pengaruhnya di kemudian hari.
Kita ketahui bahwa circum sisi atau khitan pada laki-laki bertujuan untuk membuang preputium sebagai sumber penyakit. Sunnah ini banyak mendapat pertentangan dari orang2 diluar islam -seperti yg diceritakan sepupu saya di Udayana yg menyebutkan sebagian besar dosen2nya menentang circumsisi dengan alasan mengurangi kenikmatan saat berhubungan-. Pakar sexuologi menyebutkan bahwa pusat kenikmatan itu berada di otak (pikiran), bukan panjang-pendek, obat kuat atau yg lainnya.
Pengetahuan seperti ini bukanlah hal yang tabu, tapi penting bagi siapa saja untuk mempelajarinya sebagai pendidikan seks yang benar. Sebagai contoh ada seorang pasien pasangan baru yg kurang pengetahuan akan pendidikan seks hingga saat malam pertama sang wanita yang begitu ketakutan sampai-sampai clitoris-nya (bagian alat kelamin wanita bagian luar) sobek hingga harus dijahit.
Wallahu’alam bishowab….

Sumber: https://alkhadijah.wordpress.com/2009/03/20/mata-kuliah-sexuologi/#more-24

No comments:

Post a Comment